Beberapa waktu belakangan ‘Badan pengawas persaingan usaha’ berang bahkan sampai mengancam akan mencabut ijin penyelenggaraan jaringan komunikasi dari provider seluler. Apa sebabnya??
Hmm.. ini yang menarik, ternyata para provider seluler inih tidak mengindahkan larangan untuk menghentikan program SMS gratis lintas Operator. Karena dianggap menghadirkan persaingan yang tidak sehat. Indosat dituding sebagai biang kerok yang memulai melakukan ini, namun kemudian mereka berkilah bahwa TelkomSel juga melakukan penyimpangan yang sama tapi kenapa di biarkan dan seterusnya, dan seterusnya. Hehe..sampai pada provier CDMA juga masuk disini…rame! Hehee…
Well, sebagai pengantar ajah, gw menjelaskan sedikit yang di maksud SMS gratis lintas Operator disini. Simpelnya gini, jika kalian pernah denger iklan atau program dari operator seluler yang mengatakan..”cukup SMS 5 kali dalam sehari, setelah ituh Gratis sepuasnya SMS ke mana saja”!! nah, inih lah SMS gratis yang dimaksud. Surga Bagi para penggila goyang jari diatas Key telpon selulernya.. hehee… ternyata ituh melanggar regulasi wkwkwk.. aneh ya.. klo melanggar kenapa ada provider yang rela ngeluarin badget ratusan juta untuk membuat iklannya??
Hehee.. well, let’s cut urusan persaingan usaha tidak sehat dan sebagainya. Disini gw mau menggunakan kacamata gw.. sebagai konsumen dari jaringan komunikasi seluler inih, hmm menarik, karena klo kita perhatiin ada yang aneh dan terkesan “merugikan “ dan “ membodohi” kami sebagai konsumen. Weww??! Kenapa bisa?? Ahhaayyy…. Dah berasa anggota Pansus Century nih gw.. hihiii…
Baiklah tanpa banyak kata, kalimat pengantar dan ucapan selamat hari valentine, gw mau langsung sajah ke hal yang gw maksud.! Yang jelas ini nggak ada hubungannya dengan pembobolan ATM di seluruh
Eeh.??! Maaf! Hmm.. oke.. let’s ceck it out. Pemahaman sederhananya ginih, pertama, kenapa Provider bisa mengeluarkan program SMS gratis seperti inih?? Kenapa mereka (provider) rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk mempublish / mengiklankan program SMS gratis inih??? Penjelasan logisnya adalah karena INI MASIH MENGUNTUNGKAN!! Selanjutnya kenapa bisa menguntungkan? Padahal ituh kan gratis alias 0 rupiah?? Penjelasan Logisnya adalah BIAYA KOMUNIKASI vis SMS SANGAT AMAT MURAH dari yang di jual selama ini... gak percaya?? Di di negara asia lainnya (sayah memang tidak merujuk ke negara-negara eropa dan amerika karena akan jauh lebih menyesakkan dada hehee..) komunikasi via SMS tidak dikenakan biaya.!! Well unik yah?? Mulai ngeras ada yang ganjil??
Ada baiknya kita mengingat idiom spontan yang menurut gw sangat erat dengan kasus yg gw omongin inih, yang kira-kira berbunyi seperti inih. ”klo bisa dijual mahal, kenapa harus di jual murah?!!” and it’s real falz.. inih benar-benar terjadi dalam indusri komunikasi di Indonesia saat inih...
Sialnya Regulasi untuk industri komunikasi di Indonesia saat inih sangat tidak memihak konsumen. Kasus SMS gratis ini salah satunya. Bahwa Provider gak boleh memberikan layanan SMS gratis inih. Lebih jauh, Regulasi yang mengatur tentang ’pembagian jatah lahan’ antara provider GSM dan CDMA, yang juga merugikan konsumen. Simpelnya berbunyi seperti ini..”provider GSM boleh membuka jaringan secara nasional dengan tarif mahalnya, sementara CDMA yang relatif lebih murah TIDAK boleh. Harus lokal saja” jadi ada istilah untuk wilayah ”sini” dan ”situ”, seperti yang di munculkan flexi dengan mengaktifkan kode wilayah kamu berada, dan ituh pun dengan jatah waktu yang ditentukan. Satu hal yang perlu difahami adalah, komunikasi dengan tarif murah seperti CDMA, Bukan tidak bisa mengaktifkanya dengan skala nasional. HANYA REGULASI TIDAK MEMPERBOLEHKANNYA.! Pertanyaan gw..apakah Regulasi inih memihak konsumen?? Memihak pengguna untuk memperoleh tarif komunikasi murah?? TIDAK!!!
Padahal klo kita mau melihat lebih jauh, SMS-sms dari operator yang menawarkan diskon di ”rumah makan inih”, ”aktifkan ring tone lagu itu”, ”ikuti kuis inih”, ” kirim sms kesini dapet bonus ituh” bla..bla..bla...bullshit!! dsbnya ituh jauh lebih merugikan konsumen karena bisa masuk ke no. Pribadi pengguna jas provider tanpa seijin pemilik nomor telpon, sialnya sms iklan semacam inih bisa masuk ke telpon seluler konsumen berkali-kali dalam satu hari. Gw sebagai konsumen dan mengalami inih, jujur merasa tertanggu. Kenapa yang begini NGGAK DI TERTIB KAN??????!!! Dimana keberpihakan regulator dalam pelayanan konsumen??? Malah urusan harga yang di”pertahankan mahal” yang di ributkan!!! Poetatic.
Kembali ke persoalan pokoknya. Jika provider bisa rebutan dan saling sikut untuk memberikan tarif komunikasi yang murah, artinya harga tarif komunikasi sebenarnya / seharusnya JAUH lebih murah dari yang ada sekarang ini bukan??? Toh mereka berani jor-joran dengan berbagai pake murah inih.. dan tetap untung!!!
Lantas apa yang dilakukan Regulasi inih menjadi jauh semakin aneh?!! Semua orang yang memperhatikan perkembangan teknologi komunikasi sepakat bahwa, harga equitment dan biaya komunikasi yang di keluarkan regulartor Global (pemilik satelit dan hak guna server aksesnya) sudah turun drastis sejak dekade 2000-an..tapi tarif yang di terapkan di Indonesia masih sangat tinggi..philipina, jepang dan beberapa negara asia laennya, dengan perbandingan kurs mata uang masing-masing negara, dibanding dengan biaya komunikasi di indonesia mereka jaaauuuuuhhhh lebih murah..!!
Well, sepertinya istilah ”indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam industri komunikasi” mulai jelas maksudnya.!! It’s aint about daerah tertinggal yang belum terjangkau jaringan komunikasi. Tapi tentang....” klo bisa dijual dengan mahal, kenapa harus dijual murah (walau pun seharusnya bisa)”
Damn!! Esmosi gw..hehehe....btw kapan wimax masuk ygy yah...???hihihi..
Well guys, Tetep Smart, tetep kritis biar gak terus2an di bego2in!!
I’m Oz Out.
masalahnya gak sesederhana itu bos. Faktor-faktor lain juga harus diperhitungkan. Gini loh yah, kalo di negara yang di tarifnya murah itu karena mereka sudah mencapai tahap mapan. Semua jaringan sudah tidak lagi berkembang (kecuali teknologinya).
Jadi, sudah tidak ada biaya pengembangan jaringan lagi. Sementara di Indonesia, ajie gile...berapa banyak daerah yang belum tercover. Berarti dari segi biaya pengeluaran operator beda dengan di luar negeri.
Ini pula kenapa GSM dan CDMA tarifnya beda. KArena biaya investasi BTS GSM itu lebih mahal dibanding CDMA. Seandainya operator GSM sudah tidak memikirkan perluasan jaringan, percayalah biayanya akan sama atau jauh lebih murah dari CDMA.